Master Betting Online Terpercaya Dan Bonafit

Penjaga Malam Ditemukan Tewas di Pos Jaga, Diduga Dikeroyok

Malang - Masulum (35), ditemukan tak bernyawa di pos jaga. Pos itu adalah tempat Masulum sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di Jalan Candi Agung I, Lowokwaru, Kota Malang.

Warga yang pertama kali menemukan curiga korban tidur dalam posisi telungkup, Sabtu (28/10/2017), sore. Padahal, korban semestinya sudah kembali pulang ke rumahnya.

Masulum beralamatkan di Jalan Candi Tenjowangi, hanya beberapa blok dimana dia ditemukan tak bernyawa.

Di tengah penasaran, warga masuk ke pos jaga, dan ternyata Masulum sudah tak bernyawa. 

"Pengurus RT setempat, kemudian melapor kepada saya bahwa petugas jaga malam ditemukan tewas. Saya menghubungi piket reskrim dan identifikasi," terang Bhabinkamtibmas Polsekta Lowokwaru Aiptu I Putu Yudha kepada wartawan di lokasi, Sabtu (28/10/2017).

Yudha membeberkan, ada beberapa luka di bagian tubuh korban, diantaranya lengan serta bibir. Penyebab kematian masih dalam penyelidikan. 

"Sekarang jenazah dibawa ke RSSA Malang," terang Yudha.

Kematian Masulum mengundang perhatian warga setempat. Maklum korban seharinya bertanggung jawab soal keamanan dan ketertiban lingkungan Jalan Candi Agung pada malam hari.

Tim identifikasi Polres Malang Kota menggelar olah tempat kejadian perkara. Setelah itu, jenazah dibawa ke rumah sakit oleh PMI Kota Malang.

Warga tidak mengetahui pasti kejadian sebelum Masulum ditemukan tewas. Sebelum meninggal, Masulum diduga terlibat tawuran.

"Ada keterangan dari orang tua korban begitu. Malam kemarin diketahui minum, minuman keras bersama beberapa rekannya," beber Yudha.



Orang Tua Masulum Sebut Anaknya Tewas Dikeroyok


Masulum (35), petugas jaga di Jalan Candi Agung, Lowokwaru, Kota Malang, diduga tewas akibat dikeroyok.

Korban ditemukan tak bernyawa di pos jaga, tempat seharinya bekerja, Sabtu (28/10/2017), sore tadi.

"Kemarin malam itu sempat tawuran. Dikeroyok dua temannya, saya tahu karena saya datang kesini siang tadi dua kali," kata Samsul (55), orang tua Masulum.

Samsul menceritakan, sekitar pukul 11.30 WIB, dirinya mendatangi putranya (korban), untuk mengajaknya pulang. Karena dia tahu, korban usai pesta miras bersama rekan-rekannya.

"Saya ajak pulang tak mau. Saat itu tak pakai baju. Saya minta untuk memakainya lagi. Bagian mulut terus mengeluarkan darah," beber Samsul.

Sebagai orang tua, rasa khawatir Samsul semakin menjadi. Sejam kemudian dirinya kembali mendatangi anaknya. "Satu jam kemudian saya datang lagi, saya ajak pulang dan menolak. Tak mau rame dengan anak, saya putuskan kembali. Sorenya dikabari sudah meninggal," terangnya.

Samsul tak mengetahui, persoalan apa yang membuat anaknya dikeroyok. Kalau soal utang sangat tidak mungkin. "Saya tidak tahu masalahnya, tapi saya kenal dengan dua temannya yang mengeroyok. Anak saya sempat cerita saat saya datang siang tadi," tuturnya.

Masulum sendiri sudah berkeluarga, dari pernikahannya dua kali dikaruniai masing-masing satu orang anak. Rumah korban tak jauh dari tempatnya bekerja, yakni di Jalan Candi Tejowangi, Lowokwaru, Kota Malang.

Aparat kepolisian tengah menyelidiki penyebab pasti kematian korban. Guna bahan penyelidikan jenazah korban dibawa ke RSSA Malang untuk dilakukan autopsi. 

Diberdayakan oleh Blogger.