Master Betting Online Terpercaya Dan Bonafit

Jasad Pria Thailand Ini Pulang Kerumah

Seputar Berita TerLengkap -Seorang pria asal Thailand bikin jantung keluarganya nyaris copot. Ia yang sudah dinyatakan meninggal dunia, jasadnya bahkan telah dikremasi, tiba-tiba pulang ke rumah. 

Sakorn Sacheewa, nama pria itu, bahkah terlihat sehat dan tak ada tanda-tanda penyakitan. Seperti dikutip dari laman Mirror, Jumat (29/12/2017), padahal sudah tujuh bulan ia berpredikat mendiang.
Pria asal di Si Ka Ket, Thailand itu kini kembali menghuni rumah kontrakannya yang terletak di Phra Nakhon.

Usut punya usut, insiden tersebut bermula pada Mei 2017. Kala itu, pihak kepolisian setempat menemukan tubuh seorang pria dalam kondisi tak bernyawa. Tak ada identitas yang menempel di jasadnya.

Kebetulan, Sakorn Sacheewa meninggalkan rumah secara mendadak tanpa memberi pesan apapun. Ia raib begitu saja, bak ditelan Bumi. Karena itulah, pihak keluarga dan polisi Thailand menduga, jasad tanpa nama tersebut adalah dirinya.

Namun, kala itu sempat terbesit keraguan. Salah satu anggota keluarga Sacheewa menduga, itu bukan jasad kerabatnya.

Sebab, gigi jenazah yang ditemukan tak sama dengan milik Sakorn Sacheewa.
Meski begitu, jasad itu tetap dikirim ke rumah keluarga, yang kemudian menggelar upacara pemakaman.
Tak ada yang mengira, tujuh bulan kemudian, tepatnya Desember 2017, Sakorn Sacheewa kembali dan mengejutkan banyak pihak.

Sacheewa mengaku, ia tersasar saat pergi dari rumah. Dompet berisi kartu identitas dan uang pun hilang dicuri.
Setelah berita ini tersebar, polisi Thailand langsung mencari tahu siapa jasad yang sebelumnya dikira Sacheewa itu. 

Pria Ini Jadi Saksi Upacara Pemakamannya

Kejadian serupa juga pernah terjadi Suriah. Bedanya, ia hadir dalam upacara pemakamannya sendiri.
Pada Agustus 2015, seorang pria yang telah dinyatakan tewas setelah pengeboman di sebuah pasar di Suriah ditemukan selamat dan kembali ke rumahnya. Di sana lah ia menyaksikan upacara pemakamannya sendiri.

Mohammed Rayhan sedang berada di pasar Douma, dekat Damaskus, pada hari Minggu ketika pengboman dilakukan oleh pihak pemerintah. Menurut aktivis, jumlah korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut mendacapai 177 jiwa, di antaranya 16 anak-anak dan 7 wanita.

Keluarganya mengira ia telah menjadi salah satu korban pengeboman. Duka cita pun menyeruak. 
Namun pada Selasa pagi, sekitar 36 jam setelah pengeboman, Rayhan berhasil diselamatkan petugas lalu bergegas pulang dengan tubuh yang penuh debu.

Sementara itu di kediamannya, keluarga, kerabat, dan para tetangga tengah memasuki hari terakhir berkabung ketika Rayhan masuk melalui pintu depan.

Secara spontan, suasana duka yang berlangsung itu berubah menjadi sukacita. Rayhan pun digelari "Syuhada yang Hidup" setelah keajaiban yang meloloskannya dari maut.

"Ini bukan pertama kalinya hal serupa terjadi, banyak sekali mukjizat yang terjadi di negeri ini (Suriah)," kata Rami Abdurrahman, Direktur Lembaga Pemantau HAM Suriah.
Diberdayakan oleh Blogger.