Merasa Dikibuli, Buruh Resmi Cabut Mandat pada Anies-Sandi

Sebagai bentuk pencabutan mandat, massa buruh sempat melakukan aksi bakar kardus dan botol-botol bekas di jalan di depan Balai Kota DKI. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gubernur Anies pada 1 November lalu resmi menetapkan UMP 2018 untuk wilayah DKI sebesar Rp3,648.035. Jumlah itu tak sesuai dengan tuntutan buruh sebesar Rp3,9 juta. Inilah yang memicu demonstrasi di Balai Kota dalam beberapa hari terakhir.
Hari ini, demo buruh di Balai Kota dimulai usai salat Jumat. Saat ini sebagian massa aksi demo buruh mulai berjalan menuju Istana Negara. Mereka yang menuju Istana Negara umumnya buruh yang berasal dari luar daerah Jakarta. Sementara massa buruh dari Jakarta tetap bertahan di depan Balai Kota. Para buruh berjalan kaki sambil membentuk barisan menuju Istana Negara. Nantinya para buruh akan menyampaikan tuntutan upah minimum kepada Presiden Joko Widodo. Said Iqbal menilai, pemimpin di Balai Kota memiliki sikap yang sama dengan poros Istana. “Sebagian buruh berjalan ke istana karena poros istana dan Balai Kota adalah sama-sama pemimpin yang ingkar janji,” ujar Said.
Para buruh yang berdemo hari ini tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Cirebon. Aksi tersebut menyuarakan tiga tuntutan yakni cabut PP nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan, revisi UMP DKI menjadi Rp3.917.000, dan turunkan harga listrik dan kebutuhan pokok.Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan akan